Jumat, 09 November 2012

Tips pilih bohlam lampu, Bisa hikin lampu tambah terang lho


Hallo sobat bikers. Negara tempat tinggal kita tuh unik banget. Kendaraan bermotor banyak banget, tapi jalanan makin ancur aja, padahal pajak dari kendaraan seharusnya melimpah. Nah, bicara jalan yang ancur dan banyak lobang, kita semua udah pada tau berapa banyak korban jiwa akibat lobang-lobang pemerintah yang tidak bertanggung-jawab itu.

Dan sepertinya efeknya bakal teramplifikasi di malam hari, enggak keliatan broo, apalagi kalau lampu motor kita kurang terang. Nah, beberapa orang mengakalinya dengan membeli lampu HID. Namun, sepengalaman saya, lampu jenis ini selain mahal, ia juga rentan kerusakan. Ya, terutama karena biasanya komponen HID yang dijual buat motor itu buatan Cina, masbro.

Lalu apa efeknya? Nah, ini pengalaman ane memakai lampu HID motor : 
1. Sering mati mendadak, relay tidak tahan air.
2. Panas berlebih, reflektor meleleh.
3. Bikin silau orang, kurang safety. 

Nah, boleh saja sih beli lampu HID yang agak ribet dan mahal itu, tapi kok ane kurang rekomen yah, kecuali yang sudah dibekali dengan projector. BTW, buat yang mau ngirit, sebenernya lampu standar masih bisa dimaksimalkan terangnya, caranya nggak terlalu sulit :



Pemilihan bohlam lampu

Dalam memilih bohlam lampu pastikan anda memilih lampu jenis Halogen, lampu ini mempunyai ciri khas dengan bentuk yang menguncup di ujungnya, bedakan dengan rata-rata lampu motor bawaan bebek yang bulat biasa tanpa kuncup di ujungnya. Nah, kemudian dalam memilih merk juga sebaiknya tidak asal pilih, beberapa merk kurang ternama sering terbalik posisi lampu jauh dan dekatnya serta kurang fokus. Kalaupun ingin membeli bohlam aftermarket / variasi usahakan yang kualitasnya baik. Dalam pengalaman saya bohlam aftermarket yang masih menggunakan standar Jepang dalam pembuatannya antara lain Osram, Philips, Sparkle, Indoparts, serta Tako untuk versi hematnya.

contoh lampu halogen berkualitas yg ane pakai, perhatikan kuncup diatas bohlam
 Enaknya memakai merk yang terstandar diatas adalah selain tidak tertukar antara lampu jauh-dekat, kualitas base fitting bohlam pun terjamin, artinya tidak bakal ada kejadian soket lampu meleleh karena kendor, dsb.
Kemudian yang berikutnya adalah memilih warna bohlam yang mau diaplikasikan. Banyak warna ditawarkan oleh pembuat bohlam, mulai dari kuning, kombinasi, biru pekat, blue vision (biru tipis), dan standar. Sebetulnya visibilitas tertinggi untuk segala cuaca dimiliki oleh bohlam berwarna kuning serta kombinasi, namun tipe warna blue vision dan standar juga masih cukup baik untuk diaplikasi (disarankan untuk kombinasi, sebab kemampuan visibilitas blue vision pada saat hujan akan berkurang) , dan hindari memilih bohlam yang berwarna biru pekat karena visibilitasnya sangat buruk bahkan saat cuaca cerah. 

Oke, lanjut ke bagian ketiga. Nah, ini yang paling penting. Pastikan watt bohlam yang anda belisesuai dengan watt bohlam bawaan standar. Ya, hal ini merupakan hal yang paling sering terlupa oleh para bikers. Kebanyakan bohlam aftermarket menyajikan 35W sebagai pilihan standar. Padahal tidak semua motor memakai daya segitu. Paling sering adalah motor dengan headlamp ganda, misal: CS1, HSX 125, Shogun New, Vario, Skywave, dll. yang biasanya memakai bohlam dengan watt dibawah 35W seperti misalnya 25W atau 18W. Yang runyam adalah ketika bohlam aftermarket yang ternama mahal-mahal sudah dibeli tapi pas dipasang enggak terang, malahan redup. Sering banyak pertanyaan datang ke saya yang isinya nada keluhan, lha ini bohlam merk terkenal kok jelek banget, enggak terang, dan mereka yakin spesifikasinya sama dengan yang standar. Ya betul, spek bentuk bohlam khususnya fitting bisa saja sama, tapi coba cek wattnya. Sering kecele dengan memakai 35W untuk dobel bohlam. Lha jelas redup lah, nggak kuat dayanya,lha wong aslinnya 18W tiap lampunya. Makin parah terjadi korsleting bahkan kebakaran karena rangkaian terbebani arus jauh diatas seharusnya. Jadi pastikan anda perhatikan watt lampu standar, nah bohlam yang mau anda beli wattnya harus persis sama. Untuk memperhatikan watt bohlam, cukup menilik tulisan yang terdapat pada fitting, disitu bakal ada tulisan 18/18W atau 25/25W atau 35W/W, sesuaikan dengan motor anda.
ukuran watt bohlam biasanya tertera di fitting, awas jgn sampai salah pilih, ukuran watt tiap motor berbeda
 Nah, setelah pastikan merk, warna dan wattage, misalnya saya sendiri yang memakai kombinasi tako blue vision dan osram standar karena menurut ane kombinasi itu paling sempurna di waktu malam, tako pacarannya lebih lebar sedangkan osram lebih fokus (akibantnya saya mendapatkan pendaran yang melebar serta juga fokus sebagai gabungan keduanya), pada saat membeli mintalah beberapa item sekaligus untuk anda cek lagi sendiri, mana yang paling bagus. Bagus dalam artian kita mencari yang potensial fokusnya paling bagus disini, tandanya gampang, cek dibawah ini :




Nah, setelah itu sebaiknya anda stel stasioner mesin di angka 1600 rpm. Ini adalah setelan terbaik, dan biasanya cukup bagi lampu dengan spesifikasi standar teroptimasi diatas untuk menyala terang pada saat kondisi mesin idle, atau motor sedang berhenti. Selama ini sudah saya buktikan di kilatperak. Kalau masih kurang puas, ente bisa juga mengakali dengan mengganti kiprok dengan kiprok motor yang spesifikasi watt lampunya lebih tinggi, misal motor bebek biasa dengan single headlamp (35W) ganti kiprok dengan motor yang memakai dobel headlamp (min 36W-CS1), namun pastikan soket kiprok sama sebelum melakukannya.  

Nah, dengan begitu, sobat bisa memaksimalkan nyala lampu standar di motor tanpa merogoh kocek dalam-dalam. Sip kan ? Silahkan berkomentar, masbro

Tidak ada komentar:

Posting Komentar