Senin, 03 September 2012

SPUL JALAN ALL MOTOR


Fullwaving Yamaha F1Z-R

Modifikasi sistem kelistrikan fullwave di motor Yamaha F1Z-R juga nggak beda dengan motor-motor lainnya. Berikut adalah foto stator Yamaha F1Z-R:

Gb1. Stator Yamaha F1Z-R
Kawat spul yang tersolder di tab ground (A) harus dilepas dari solderan dan kemudian disambungkan dengan kabel tambahan / kabel baru sebagai jalur output AC untuk pengisian, layaknya jalur kabel putih yang ada. Jadi, nantinya ada dua output pengisian yang langsung menuju regulator fullwave, yaitu jalur kabel putih & jalur kabel tambahan dari arah stator.
Jangan lupa, sambungan tersebut harus terisolasi supaya nggak konslet ke mana-mana. Gunakan selang bakar (heat-shrink tube) sebagai isolator.
Karena cara modifikasi ini bakal memanfaatkan seluruh (6) kern stator, maka tab spul lampu (D) nggak boleh lagi terhubung ke jalur manapun. Jadi, kabel kuning/merah juga harus dicabut … boleh dari solderan tab spul lampu (D) atau dari soket stator (H). Jangan lupa isolasi putusan kabelnya supaya nggak konslet ke mana-mana.
Setelah modifikasi di bagian stator, selanjutnya tinggal instalasi regulator (kiprok) fullwave dan pengkabelan. Detailnya bisa dibaca di artikel ini :)
Trik modip fullwave sama kayak lainnya (baca artikel-artikel sebelumnya tentang modifikasi fullwave di beberapa tipe motor) … foto berikut cuma nunjukin posisi ground spul …

Spul Kawasaki ZX130 © gajah_gendut
Posisi alternator (spul + magnet) ada di balik bak mesin sebelah kiri.
Lebih detail tentang instalasi regulator fullwave, bisa baca di sini :)
Kali ini Honda Blade … dapat sumbangan foto stator Honda Blade dari agan emeser & singgih22 @ kaskus.us :D

Stator Honda Blade
Posisi tab soldernya mirip banget dengan stator Honda Beat. Nyari ground spul juga gampang … di tab mana ada kabel hijau tersolder — kabel hijau di Honda adalah jalur standar untuk ground — di tab itulah kawat spul nge-ground :D

Posisi tab ground stator Honda Blade
Selanjutnya tinggal ikuti langkah-langkah modifikasi fullwave Honda Beat, di sini dan di sini … atau ikuti prinsip dasar modifikasi fullwave dengan regulator Tiger di sini.
Selamat berjuang ;)

Stator Honda Supra X 125
Stator Honda Karisma juga mirip-mirip …

Stator Honda Karisma (maaf fotonya burem)

Modifikasinya masih tetap sama … kawat spul yang nempel di ground/bodi harus dicabut dari tab ground … trus disambung ke kabel tambahan untuk dijadikan input AC ke regulator fullwave, sama seperti kabel putih pada stator.
Langkah selanjutnya sama seperti modifikasi fullwave di motor-motor lainnya …
Ganti regulator bawaan motor dengan regulator fullwave, misal, regulator Honda Tiger …
Pindah-pindah sedikit jalur-jalur kabelnya (bisa lihat di artikel “Fullwave: Instalasi Regulator Honda Tiger“).
Ntar saya lengkapi lagi skemanya … kalo sempat :D
Wasalam
Metodenya masih sama, cabut kawat spul/stator yang nempel di ground/massa/bodi stator dan kemudian disambungkan dengan kabel tambahan untuk dijadikan input ke regulator fullwave.
Ini bagan statornya:

Jangan lupa tutup sambungan tersebut dengan shrink-tube atau selang bakar (banyak di toko-toko elektronika).
Oia, jalur spul lampu (kabel kuning dari spul) dicabut dari soket spul dan diisolasi, karena jalur ini nggak dipakai lagi dan nggak boleh terhubung dengan kabel kuning lain.
Jadi nantinya input ke regulator fullwave cuma dari jalur kabel putih spul dan kabel tambahan.
Kabel-kabel lain, abaikan aja alias jangan diapa-apain :D
Selanjutnya instalasi regulator fullwave, misal regulator Tiger, sama seperti modip-modip fullwave lainnya … atau bisa lanjut ke artikel “Fullwaving: Instalasi Regulator Honda Tiger
Selamat berjuang :D
Modifikasi kelistrikan fullwave Yamaha Scorpio musti bongkar stator :) karena salah satu ujung kawat kumparan tertanam ke bodi/massa/ground.

Ujung kawat kumparan terhubung dengan ground
Karena syarat fullwave adalah “nggak boleh ada bagian kumparan yang tersentuh dengan ground“, maka ujung kawat tersebut harus dicabut dari solderan … dipotong juga nggak apa :D
Selanjutnya ujung kawat tadi disambungkan ke kabel tambahan … atau bisa pakai kabel/jalur spul lampu (kabel warna kuning pada stator) karena jalur ini nggak dipakai lagi nantinya.

Ujung kawat kumparan disambung kabel tambahan
Nah, kabel tambahan ini nantinya sebagai jalur pengisian (charging) seperti kabel putih pada stator.

Prinsip modifikasi halfwave ke fullwave
Jangan lupa sambungan tadi dilapis/ditutup dengan heat-shrink tube (selang bakar) supaya nggak tersentuh kemana-mana …

Sambungan diisolasi dengan selang bakar
Nantinya kabel kuning dari arah kabel bodi, yang menuju stator, dicabut dari soket dan diisolasi … ini supaya arus AC dari stator nggak nyampur dengan arus DC dari aki (karena suplai lampu nantinya diambil dari aki).
Kalo udah kelar, tinggal rakit lagi stator ke tempatnya semula. Nantinya ada 2 jalur dari stator sebagai input pengisian (charging) lansung menuju regulator, yaitu kabel putih dan kabel tambahan tadi.
Langkah selanjutnya, instalasi regulator fullwave … lebih lengkapnya bisa dilihat di sini.
Wasalam ;)
Pics are courtesy of Wirajaya@kaskus.us

Fullwave: Instalasi Regulator Honda Tiger

Syarat pertama modifikasi ke sistem kelistrikan fullwave adalah:
kawat kumparan stator (spul) pada alternator TIDAK BOLEH ada yang  terhubung ke ground (earthing). Jadi, semua ujung kawat kumparan (output) HARUS nancep LANGSUNG ke Regulator sebagai “AC_INPUT”.
Pada kebanyakan motor bebek/matik dengan sistem kelistrikan halfwave, salah satu output stator terhubung ke ground … baik secara langsung atau melalui kabel ground.

Stator half-phase
… yang secara elektrik di-skema-kan seperti ini …

Simbol stator half-phase
… tampak bahwa salah satu output / ujung kawat kumparan stator masih terhubung pada ground. Diagnosanya simpel, cabut soket stator, set multimeter digital ke “continuity mode”, colok probe merah pada output Charging dan probe hitam pada Ground. Jika multimeter berbunyi, artinya kumparan stator masih terhubung dengan ground.
Sesuai syarat, ujung kawat yang terhubung ke ground harus dicabut/diangkat dari ground.

Kawat spul dicabut dari ground
Ujung kawat yang telah dicabut tadi, kemudian disambung dengan kabel baru sebagai input AC menuju regulator fullwave. Sesuai panjang kabel agar bisa terpasang pada regulator.
Dan jika ada, output lampu juga dicabut (dari tab stator atau dari soket stator), karena nggak dipakai. Dengan begitu seluruh kumparan bakal digunakan sebagai input AC menuju regulator fullwave.

Modifikasi stator half-phase
Jangan lupa, sambungan antara kawat kumparan dan kabel harus terisolasi dengan baik. Gunakan heatshrink tube atau selang bakar!
Secara simbolik, modifikasi stator digambarkan seperti ini:

Modifikasi stator half-phase menjadi single-phase
Jika sudah, cek lagi dengan multimeter digital … set ke mode “continuity”, colok probe merah ke salah satu output stator dan probe hitam ke bodi stator. Multimeter harus tidak berbunyi menandakan kawat kumparan tidak lagi terhubung dengan ground.
Syarat kedua modifikasi sistem kelistrikan fullwave adalah:
Menggunakan regulator yang emang didesain untuk mengkonversikan listrik AC ke DC secara fullwave.
Regulator fullwave minim punya dua input AC (1-phase) atau tiga input AC (3-phase). Contoh di bawah adalah Regulator 1-phase milik Honda Tiger:

Regulator fullwave milik Honda Tiger
Regulator apapun boleh digunakan, selama diperuntukkan ke sistem kelistrikan fullwave.
Pastikan regulator baru tersebut tertempel erat pada rangka motor. Fungsinya agar panas yg dihasilkan regulator bisa tersebar baik.
Syarat ketiga modifikasi sistem kelistrikan fullwave adalah:
Instalasi ulang jalur-jalur kabel … nggak banyak, cuma antara stator dan regulator doang :D Contohnya bisa dilihat pada skema di bawah ini:

Instalasi stator, regulator dan jalur kabel
Seperti pada skema, pin#2 regulator harus terhubung ke jalur output kontak. Fungsi untuk memonitor voltase drop dijalur tersebut dan mengatur besaran output stator. Tanpa itu, voltase output bisa berlebih dan aki beresiko over-charge.
————
Jadi, pada dasarnya, modifikasi sistem kelistrikan fullwave adalah sama tuk berbagai tipe sepeda motor … bedanya paling banter cuma terletak pada desain stator dan warna kabel doang :D
Nah, yang punya niat tuk modifikasi sistem kelistrikan motornya, baca dan simak artikel ini baik-baik … cetak ke kertas kalo perlu. Karena artikel-artikel berikutnya kemungkinan cuma nunjukin posisi ground stator aja :)
————
Apakah setelah modip harus ganti aki berkapasitas gede?
Tergantung kebutuhan… Fungsi aki nggak beda ama batere cas (chargeable battery) … bisa nyimpan dan bisa nyuplai listrik dalam durasi yang relatif lama. Yang jelas keberadaan aki adalah WAJIB! Meski kerjanya bisa dibilang nggak 100% kontinyu. Pada saat putaran mesin rendah atau berhenti, ada kalanya voltase_output_regulator lebih rendah daripada voltase_output_aki. Pada kondisi ini aki menjadi suplier listrik ke beban-beban listrik seperti lampu, klakson, starter elektrik, dll. Pada saat putaran mesin meningkat, hingga voltase_output_regulator lebih tinggi daripada voltase_output_aki, maka aki “berhenti” menyuplai listrik, karena potensial listriknya lebih rendah daripada potensial listrik dari regulator — sama kayak air, listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah — sehingga pada kondisi ini listrik disuplai oleh alternator (setelah dikonversi & dilimit oleh regulator), sementara aki berfungsi sebagai buffer, beban, dan referensi voltase bagi regulator.
Jadi, tergantung apakah motormu lebih sering dipake nangkring atau jalan (dengan berbagai pernak-pernik listrik menyala) …
Apakah setelah modip bisa pasang macam-macam aksesoris listrik?
Ini bukan cheat “godmode” … semua ada batasnya. Modifikasi fullwave bukan berarti motormu bisa suplai listrik tanpa batas. Jadi, pinter-pinterlah memilih & memasang pernak-pernik elektrik di motor … sesuaikan fungsinya dan efisiensinya. Kalo ada yang lebih irit, ngapain pilih yang boros? Kalo lampu rem dengan LED bisa keliatan dari jarak 50-100m, ngapain musti pake bohlam yang boros energi? Kalo dengan headlamp 35W~55W bisa ngeliat jalanan dengan jelas ngapain pake lampu 100W?
Apakah dengan aki standar berpotensi overcharge?
Yang ngatur charging itu REGULATOR :) Meski pake aki 30Ah sekalipun, kalo fungsi “monitoring” pada regulatornya error, potensi overcharge pasti ada. Jadi, selama komponen-komponen kelistrikan berfungsi normal (alternator, jalur kabel, regulator, aki, dkk) DAN instalasinya benar, nggak ada masalah kalo masih pengen memakai aki standar.
Wasalam …
Sama seperti lainnya, modifikasi “fullwave” Ninja 150R harus meng-unground-kan kawat spul yang nyantol ke rangka/bodi/massa. Pada diagram di atas saya tandai sebagai “grounded spul” yang nyantol di bodi spul pengapian.
Setelah dilepas, selanjutnya tinggal disambungkan dengan kabel tambahan untuk dijadikan jalur pengisian (sama seperti kabel PINK) langsung menuju kiprok/regulator fullwave.
Jalur spul lampu juga harus dilepas dari soket dan nggak boleh terhubung dengan jalur lampu di kabel bodi. Karena rencananya lampu bakal ngambil suplai dari aki, jadi listrik DC (dari aki) nggak boleh “nyampur” dengan listrik AC (dari spul) supaya spul nggak hancur terbakar :D
Kalo bagian alternator sudah kelar dimodifikasi, tinggal instalasi regulator/kiprok fullwave dan sedikit modifikasi jalur-jalur kabel. Instalasi & modifikasi jalur kabel bisa ikuti skema di bawah ini:

Selesai ;)
Caranya? Lihat diagram di bawah:
Perhatikan tanda X merah pada gambar, artinya “disconnect” atau dicabut/dilepas
Sebelum bongkar-bongkar, cabut fuse aki atau kabel terminal aki untuk mencegah konslet apabila jalur suplai listrik menyentuh ground secara nggak sengaja.
Lepaskan soket spul … pada soket yang menuju spul, cabut jalur kabel kuning dan hitam. Kabel kuning diisolasi (ini nggak dipakai) dan kabel hitam disambungkan ke kabel tambahan — panjang kabel secukupnya, kira-kira bisa menjangkau posisi regulator. Kalo sudah, pasang kembali soket spulnya. Jadi di soket ini cuma kabel putih yang terhubung ke kabel bodi.
Lanjut … Ganti regulator/kiprok bawaan motor dengan regulator fullwave milik Honda Tiger — bisa jg regulator fullwave lainnya. Perhatikan, ada 5-kaki di regulator Tiger … 1-2-3 di atas dan 4-5 di bawah.
Cabut kabel merah dari soket kiprok lama dan pasangkan ke regulator Tiger #1.
Cabut kabel hitam dari soket kiprok lama dan pasangkan ke regulator Tiger #3.
Cabut kabel putih dari soket kiprok lama dan pasangkan ke regulator Tiger #4.
Sedangkan kabel tambahan yang terhubung ke kabel hitam spul langsung dipasangkan ke regulator Tiger #5.
Masih ada satu kabel lagi di soket kiprok lama, yaitu kabel kuning. Cabut kabel ini, gabungkan dengan kabel cokelat dan pasangkan ke regulator Tiger #2. Kabel cokelat merupakan jalur “+” dari kunci kontak.
Masih kurang jelas??? Baca lagi skema di atas!!! :D

4 komentar:

  1. mautanya gan?? bagus banget artikelnya,, tapi ane awam soal listrik motor. tlg ane kasih panduan bergambar di motor megapro thn 2000 yang belum fullwafe.

    BalasHapus
  2. Ane masih bingung, kagak keserap ilmunya.... kasusnya agak lain.
    Tolong ane gan, ini ada kiprok cdi koil untuk pengapian scorpio tapi kabel bodinya gak ada , tolong disambungkan sampai ke koil ane bingung dari spul pake kabel warna apa dari cdi pke warna apa dari kiprok pake warna apa yang jelas asal hidup aja nih motor. Ditunggu balasannya di dedipkl@gmail.com terimakasih sebelumnyya.

    BalasHapus
  3. Ane masih bingung, kagak keserap ilmunya.... kasusnya agak lain.
    Tolong ane gan, ini ada kiprok cdi koil untuk pengapian scorpio tapi kabel bodinya gak ada , tolong disambungkan sampai ke koil ane bingung dari spul pake kabel warna apa dari cdi pke warna apa dari kiprok pake warna apa yang jelas asal hidup aja nih motor. Ditunggu balasannya di dedipkl@gmail.com terimakasih sebelumnyya.

    BalasHapus
  4. Ground spul untuk megapro lama yang blum double stater yg mana mohon dibantu

    BalasHapus